Sunday, 21 May 2017

Ulasan Film : Irreversible 2002




Irreversible


Tahun : 2002
Sutradara :  Gaspar Noé
Produser : Brahim Chioua, Vincent Cassel
Pemeran : Monica Bellucci, Vincent Cassel, Albert Dupontel
Genre : Horror


Little bit confusing...


Film ini tidak terlalu rumit sebenarnya, hanya saja, kronologis penceritaannya yang mundur yang membuatnya sedikit membingungkan.


Film ini bercerita tentang Alex (Monica Belucci) dengan Marcus (Vincent Cassel) dan Pierre (Albert Dupontel) dimana ketiganya adalah sahabat dan juga Alex dan Marcus adalah sepasang kekasih. Berkisah tentang kejadian pemerkosaan yang menimpa Alex ketika dia dalam perjalanan pulang dari sebuah pesta dan usaha Marcus dan Pierre mencari pemerkosanya untuk membalaskan dendam yang menggiring mereka masuk ke sebuah Club BDSM Gay.


Yang membingungkan sebenarnya tak hanya plotnya saja, namun cara pengambilan adegan menurut saya membuat mata sedikit lelah, berputar-putar ga jelas (menurut saya). Kalaupun ada segi artistiknya sih, saya sendiri tidak bisa menikmatinya. Dari segi horrornya, sadisme, darah dan unsur-unsurnya sih masih jauh dibawah Serbian Film ataupun Martyrs.


Film yang membosankan menurut saya.


Ulasan Film : Serbian Film 2010




Serbian Film



Tahun : 2010
Sutradara :  Srdjan Spasojevic
Produser : Srđan Spasojević, Dragoljub Vojnov
Genre : Horror



Sakit...nih film sakit...


Film ini mengisahkan tentang kehidupan seorang aktor film porno yang telah pensiun. Milos (Srđan Todorović) bersama istrinya Marija (Jelena Gavrilović) dan seorang putranya. Milos terkenal dengan sebutan dewa seks dalam industri film porno. Ketika telah pensiun masalah finansial menimpa keluarganya, tiba-tiba ada seorang teman yang menawarkan pekerjaan baru, tidak jauh dari bidang yang digelutinya sebelumnya yaitu film porno. Seorang produser dan sekaligus sutradara bernama Vukmir (Sergej Trifunovic) ingin sekali bertemu Milos dan mengajaknya bermain di film terbarunya. Milos memang tergiur dengan tawaran Vukmir, apalagi dengan bayaran besar yang bisa menyelesaikan masalah keuangan keluarganya. Sayangnya Milos sama sekali tidak tahu film porno seperti apa yang akan dia mainkan. Vukmir terus saja meyakinkan filmnya nanti akan spektakuler, berbeda, dan menyuruh Milos agar santai saja. Milos sudah terlanjut menandatangani kontrak, apa yang dulunya dia jalankan untuk pekerjaan kali ini dijalankan demi bertahan hidup.


Yah, apa yang sebelumnya dilakukannya untuk pekerjaan, dilakukannya untuk bertahan hidup. Yang sakit adalah kesemuanya melibatkan keluarganya, saudara laki-lakinya, istrinya dan putranya. Tidak cukup hanya itu, namun kesemuanya dibalut dengan kesadisan, darah dan penyiksaan. Rusak hubungan persaudaraan, rusak hubungan keluarga. Apa yang dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah finansial dan menjaga keluarganya, nyata-nyata menghancurkan keluarganya sampai berserak di titik terendah.


Film yang menarik sih, namun sama sekali tidak disarankan untuk ditonton kecuali hanya untuk memenuhi rasa penasaran saja. Karena sakit, nih film sakit...

Tuesday, 9 May 2017

Ulasan Film : Logan 2017




Logan


Tahun : 2017
Sutradara : James Mangold
Produser : Hutch Parker, Simon Kinberg, Michael Green
Genre : Action


Kind of sad, knowing that this movie will be the end of Wolverine.

Dilatari bumi di tahun 2029 dimana mutant berada di ujung kepunahan karena telah 25 tahun tidak lahir mutant baru di bumi. Menceritakan tentang Logan/Wolverine (Hugh Jackman) yang ketika itu bekerja menjadi seorang sopir Limo sewaan, yang kemampuannya memulihkan diri telah turun sebagai akibat keracunan logam adamantium. Dia hidup bersama sorang mutant pelacak bernama Caliban dan bersama-sama merawat Prof. Xavier (Patrick Stewart) yang menderita penyakit alzheimer dan harus diberi obat secara rutin karena jika kambuh maka akan menimbulkan kerusakan pada orang-orang disekitarnya.

Pada suatu hari ketika Logan disewa untuk pemakaman, secara tiba-tiba ada wanita yang menemui Logan dan mengenali dirinya sebagai Wolverine kemudian meminta tolong kepadanya untuk membantunya mengantarkan dirinya beserta putrinya ke suatu tempat, namun Logan menolak. Rupanya sang wanita yang bernama Gabriela tidak menyerah, dia kembali menghubungi Logan dan menawarkan uang dengan jumlah banyak, yang memang sedang dibutuhkan Logan selain untuk membeli obat bagi Prof. Xavier juga untuk membeli kapal agar mereka bertiga (Logan, Caliban dan Xavier) bisa menyepi ke laut. Logan menyetujui, namun ketika dia kembali ke tempat dimana wanita itu menginap ternyata wanita itu sudah dibunuh oleh seseorang.

Logan kembali ke tempat tinggalnya, Caliban yang seorang mutant pelacak menemukan tas di bagasi Logan yang ternyata milik putri dari Gabriela. Putri Gabriela yang bernama Laura ternyata menyusup ke mobil Logan ketika dia lengah. Tiba-tiba seseorang yang mengaku dari Transigen sebuah perusahaan teknologi cybernetik meminta Logan menyerahkan Laura yang kemudian dibuat pingsan oleh Laura dengan melempar batu ke kepalanya. Logan kemudian meminta Caliban membawa pergi orang Transigen itu dan membuangnya di suatu tempat, sedangkan Laura diminta oleh Prof. Xavier masuk ke tempat tinggalnya untuk makan. Ketika Laura makan, tiba-tiba sepasukan orang dari Transigen datang dan menangkap Logan serta hendak menangkap Laura yang sedang didalam rumah, dan ketika terancam, Laura mengeluarkan kemampuannya sebagai seorang mutant, yang kemampuannya sama persis, bahkan lebih hebat dari Logan/ Wolverine. Mereka bertiga lolos, sedangkan Caliban tertangkap oleh sekelompok orang dari Transigen dan perburuan pun dimulai.

Film ini penuh darah dan kengerian, tau sendirilah...Wolverine kan sadis tuh, nah ini kesadisan Wolverine dikali dua...eh apa kali tiga ya?... Namun juga menggugah emosi. Berharap sih Wolverine bangkit lagi...namun sepertinya itu tinggal harapan...

Tonton deh nih film...nurut aku sih keren dan layak ditonton...

Ulasan Film : xXx Return of Xander Cage 2017




XXX : Return of Xander Cage


Tahun : 2017
Sutradara : D.J. Caruso
Produser : Joe Roth, Jeff Kirschenbaum, Vin Diesel
Genre : Action


Under my expectation, ...yup, itulah penilaianku atas film ini. Meskipun memang aku sendiri dari awal memang kurang menyukai sequel dari XXX yang sebelumnya namun aku memiliki harapan film ini lebih baik dari film XXX yang sebelum-sebelumnya.

Film ini diawali dengan interaksi Gibbons (Samuel L. Jackson) sang pendiri program XXX di sebuah restoran China dengan pemain sepakbola Neymar Jr yang hendak direkrutnya untuk menjadi salah satu agent XXX yang kemudian tiba-tiba ada satelit jatuh yang membuat sebuah ledakan yang (diperkirakan) menewaskan keduanya.

Beralih ke kantor CIA di Amerika, sebuah rapat diadakan untuk membahas jatuhnya satelit itu, yang dari satelit itu CIA berhasil mengambil sebuah alat yang disebut “Kotak Pandora” yang mampu mengendalikan semua satelit di luar angkasa dan mampu menjatuhkannya dimanapun seperti bom. Tiba-tiba sekelompok orang yang dipimpin Xiang (Donnie Yen) menyusup kantor CIA secara mengejutkan ketika rapat berlangsung serta mencuri “Kotak Pandora”.

Agen CIA Jane Marke (Toni Colette) kemudian berusaha mencari Xander Cage (Vin Diesel) yang telah memalsukan kematiannya dah hidup menjauh di Republik Dominika untuk membantunya memburu kelompok yang telah mengambil “Kotak Pandora” dan mengakuisisinya kembali. Oleh Agen Jane, Xander Cage telah disiapkan fasilitas sebuah pesawat yang menjadi markasnya dan juga sekelompok tentara elit untuk menjadi timnya, namun Xander menolak dan memilih orang-orang pilihannya sendiri untuk menjadi anggota timnya.

Keseruan pun dimulai, perburuan penuh aksi dan perebutan “Kotak Pandora” antara tim Xander Cage dan Xiang yang dipenuhi baku hantam dan letusan senjata api sebagaimana tipikal film XXX sebelum-sebelumnya. Hanya saja menurut saya film XXX ini lebay nya over dan garing, menurut selera saya loh ya. Tidak terlalu banyak berbeda dengan gaya film XXX yang sebelumnya meskipun ada Donnie Yen dan Deepika Padukone segala. Malahan menurut saya pemilihan Deepika Padukone sebagai lawan main Vin Diesel adalah sebuah kesalahan, terasa aneh karakter yang dimainkan Deepika dalam film ini.

Bagi yang suka banget film action sih silahkan dicoba, cuman bagi saya sih ga terlalu recommended.

Segitu aja ya ulasannya, ga usah dalam-dalam...tar aku susah naiknya...

Sunday, 7 May 2017

Menyemai Benih

Menyemai Benih


Menyemai adalah sebuah kegiatan mendasar dalam bertanam menurutku, dalam ilmu berkebun disebut juga dengan budidaya secara generatif, cara lainnya adalah secara vegetatif. Generatif maksudnya adalah menumbuhkan tanaman dari benih berupa biji, sedangkan vegetatif lebih kearah penggandaan atau kloning dari tanaman yang telah tumbuh. Masing-masing cara ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, seperti umur tanaman, perakaran, penyimpangan sifat tanaman dari tanaman induk (sumber biji atau tanaman yang digandakan).

Menyemai dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara dan berbagai media tanam, sampai dengan saat ini aku pernah menyemai antara lain jeruk sunkist (berhasil), jeruk lemon (berhasil), cabe (berhasil), tomat (berhasil), jeruk iris (berhasil), kelengkeng (berhasil), anggur (gagal) dan markisa (gagal).  Biji-biji itu disemaikan dengan bermacam-macam metan (media tanam), ada yang hanya menggunakan tanah, tanah campur sekam mentah, rockwool dan juga kain flanel yang ujungnya direndam air.  Caranya juga bermacam-macam, ada yang kusimpan di tempat gelap sampai berkecambah baru kupindah ke pot, ada juga yang langsung kusemai di pot.

Menyemai benih adalah kegiatan yang membutuhkan kesabaran dan ketlatenan, penasaran apakah biji yang kita semai akan tumbuh atau tidak selalu menghantui...hehehe...Tapi intinya adalah praktek dan mencoba berbagai macam cara jika cara pertama gagal dan jangan mudah menyerah. Jangan lupa membekali diri dengan berbagai macam pengetahuan tentang perlakuan pada benih sebelum disemai, namun cari saja cara yg praktis dan mudah dilakukan.

Sorry jika tulisannya kurang scientific ya, karena memang sambil belajar sambil praktek, jadi mungkin lebih ke sharing pengalaman saja. Nantinya akan kutulis secara detil macam-macam cara menyemai yang pernah kulakukan yaaa...




Memulai Berkebun

Berkebun


Yup, sekarang ini selain melihat film, aku memulai sebuah hobi baru yaitu berkebun. Bukan besar-besaran sih, masih disekitar halaman rumah saja.  Yang menjadi fokus atau obyek berkebun saat ini adalah pohon tin. Aku sendiri belum tahu varietas pohon tin apa yang sedang kutanam, soalnya awalnya diberi oleh seorang teman, namun setelah searching sana-sini kuperkirakan varietas yang kumiliki ini adalah varietas Green Jordan (pernah makan buahnya sih warnanya hijau). Buah tin yang kumakan ketika itu tidak berbiji, maka cara temanku menggandakan tanamannya ternyata dengan cara distek (lain kali kubahas ya, sedang dipraktekkan nih).

Kenapa pohon tin sih, dan bukan yang lain…

Sebenarnya selain lagi mencoba berkebun pohon tin, aku juga lagi mencoba menumbuhkan berbagai biji yang aku temui, antara lain ada cabe, tomat, jeruk sunkist, jeruk lemon dan kelengkeng. Bijinya kudapat dari buah-buahan yang dibeli aja, pikirannya sih siapa tau kedepannya bisa punya kebun buah sendiri…hehehe…aaamiiin.

Kenapa pohon tin, karena setahuku sih jarang bisa menemui buah tin di pasar pada umumnya, ditambah lagi pohon tin disebutkan dalam kitab suci, dan juga setelah browsing sana-sini, ternyata manfaat dari pohon tin sangat banyak terutama untuk kesehatan. Perawatan pohon tin sendiri tidak susah, selain dia tahan dijemur, tahan panas dan tidak perlu terlalu sering disiram, “katanya” (masih katanya nih karena lagi dipraktekkan dan dibuktikan) pohon tin juga mudah digandakan atau dibudidayakan dengan cara vegetative yaitu cangkok dan stek.

Selain buahnya, daun pohon tin berdasarkan informasi di dunia maya juga memiliki banyak manfaat, yang kutau sih sementara ini, daun buah tin dimanfaatkan sebagai teh herbal, sayangnya belum bisa coba mempraktekkan, karena daunnya masih kehitung jari, nanti deh kalo percobaan steknya sudah berhasil aku coba praktekkan pengolahan daun pohon tin menjadi teh.

Sementara itu dulu deh sekilas pandang tentang memulai kegiatan berkebunku. Foto-fotonya nyusul yaaa…