Sunday, 9 August 2015

Ulasan Film : 12 Years A Slave 2013



12 Years A Slave


Tahun : 2013
Sutradara : Steve McQueen
Produser : Brad Pitt, Dede Gardner, Jeremy Kleiner, Bill Pohlad, Steve McQueen, Arnon Milchan, Anthony Katagas
Pemeran : Chiwetel Ejiofor, Michael Fassbender, Benedict Cumberbatch, Paul Dano, Paul Giamatti, Lupita Nyong’o, Sarah Paulson, Brad Pitt, Alfre Woodard
Genre : Drama


Berlatar Amerika di tahun 1841, 12 Years A Slave menceritakan tentang kisah Solomon Northup (Chitewel Ejiofor), seorang kulit hitam merdeka yang hidup di Saratoga Springs, New York bersama istrinya Anne dan dua anaknya, Margaret dan Alonzo. Solomon adalah seorang yang merdeka, bahkan memiliki pekerjaan sebagai seorang pemain musik violin dan cukup dikenal serta dihormati di lingkungannya. Namun kehidupannya berubah ketika suatu hari oleh seorang kenalannya, Mr Moon, Solomon dikenalkan kepada Brown dan Hamilton yang diceritakan memiliki sirkus dan sedang mencari orang-orang berbakat untuk dipekerjakan di Washington DC. Akan tetapi ternyata, bukannya mendapatkan pekerjaan, Solomon malah dijebak dan dijual kepada pedagang budak dan diperjual belikan.


Dalam perjalanan hidupnya sebagai budak, Solomon bertemu dengan banyak budak lainnya dan mengalami banyak hal. Dia melihat bagaimana budak perempuan dipisahkan dari anak-anaknya, bagaimana budak perempuan dimanfaatkan sebagai pelampiasan seks tuannya, bagaimana penyiksaan diterima budak karena melawan atau bekerja tidak sesuai tuntutan tuannya, dan juga bagaimana kepercayaannya dikhianati oleh sesama budak. Sesekali diselingi flashback indahnya kehidupan Solomon bersama keluarganya sebagai orang merdeka, yang menambah efek emosional atas kondisi yang sedang dijalaninya sebagai budak.


Film ini merupakan kisah nyata, diangkat dari memoir yang ditulis oleh Solomon Northup sendiri. Menceritakan bagaimana dia menjalani hari-harinya selama 12 tahun menjadi budak di perkebunan kapas, terpisah dari keluarganya, bagaimana dia terus berjuang untuk kembali mendapatkan kemerdekaan yang dirampas darinya agar dia bisa kembali berkumpul bersama keluarganya. Film ini menunjukkan gelapnya perbudakan di Amerika di masa lalu, betapa tidak adilnya dan jahatnya sistem perbudakan, betapa kejahatan menimpa banyak orang dimana Solomon hanyalah salah satu dari sekian banyak korban penculikan (orang merdeka) untuk dijadikan budak.


Film ini menurut saya sangat patut untuk ditonton, penggambaran kekejian sistem perbudakan ditunjukkan dengan jelas, yang mau tidak mau disertai dengan sedikit ketelanjangan, kekerasan fisik, seksual dan juga verbal, bahkan luka menganga akibat cambuk tampak begitu nyata didalamnya. Dengan latar pengambilan gambar di perkebunan kapas bersejarah di Amerika, film ini sangat mendekati kondisi sesungguhnya dari apa yang sesungguhnya terjadi. Disertai akting para pemerannya yang total, film ini menunjukkan borok Amerika di masa lalu. Bagaimana perjuangan Solomon pada akhirnya, mampukah dia kembali kepada keluarganya…anda tonton sendiri filmnya deh.


Jadi cukup sekian review film 12 Years A Slave dari saya, terima kasih telah membaca.


One of very worth a watch movies




No comments:

Post a Comment