Thursday, 20 August 2015

Ulasan Film : Martyrs 2008




Martyrs


Tahun : 2008
Sutradara : Pascal Laugier
Produser : Richard Grandpierre, Simon Trottier
Pemeran : Morjana Alaoui, Mylène Jampanoï
Genre : Horror


Film Martyrs adalah firm horor yang tidak seperti umumnya film horor yang biasa saya lihat, film ini bukan bertema hantu (meskipun di awal ada beberapa penampakan-penampakan yang saya kira hantu) namun lebih menonjolkan kesadisan dan penyiksaan fisik serta efeknya secara psikologis. Film ini diawali dengan menceritakan tentang anak perempuan bernama Lucie Jurin (Jessie Pham/ Mylène Jampanoï) yang berhasil kabur setelah mengalami penyekapan dan penyiksaan dalam waktu yang lama. Lucie kemudian dirawat di sebuah panti asuhan dengan tetap diobservasi oleh dokter yang ingin mengetahui dan memahami apa yang telah dialami oleh Lucie serta siapa yang telah melakukannya, namun mereka tidak mendapatkan apapun dari Lucie. Di panti asuhan ini Lucie bertemu dan menjadi akrab dengan seorang anak panti asuhan lainnya bernama Anna Assaoui (Erika Scott/ Morjana Alaoui). Di panti asuhan ini diceritakan bahwa beberapa kalo Lucie mengalami gangguan berupa penampakan seorang wanita (terakhir saya baru tahu kalo itu wanita) yang sangat menakutkan yang menghantuinya dan karenanya Lucie mengalami beberapa luka fisik.


Lima belas tahun kemudian di hari minggu, disebuah rumah, hidup sebuah keluarga ayah ibu dengan dua anak remajanya. Tiba-tiba seorang remaja wanita datang dan membunuh semua anggota keluarga itu dengan sadis, dia adalah Lucie. Lucie beranggapan keluarga itu adalah orang-orang yang melakukan penyiksaan terhadap dia di masa lalunya, dan juga dia melakukan itu demi terlepas dari penampakan wanita yang menghantuinya. Dalam keraguannya tentang benar tidaknya apa yang telah dilakukannya, Lucie menghubungi Anna untuk datang ke rumah itu dan membantunya membereskan semuanya. Anna datang dengan dihinggapi keraguan tentang apa yang telah Lucie lakukan, melihat sebuah keluarga yang telah menjadi korban Lucie, Anna semakin ragu apa orang-orang ini benar-benar yang telah menyiksa Lucie di masa lalunya. Ketika dalam proses membereskan “kekacauan” inilah terjadi beberapa kejadian penting yang akhirnya membuka tabir apa yang terjadi pada masa lalu Lucie. Ingin tahu lebih jelasnya… tonton sendiri filmnya deh.


Film ini bukanlah film horor yang bisa anda tonton bersama keluarga, banyak adegan sadis serta kekerasan fisik di dalamnya, dan juga darah di mana-mana. Jangan juga berharap sebuah ending yang final dan klimaks ketika melihat film ini, karena anda akan dihadapkan sebuah misteri baru di akhir cerita, yang menurut saya akan menjadi lingkaran setan dalam film itu sendiri. Menonton film ini saya dibuat penasaran di separuh awal, namun kemudian dibuat bosan di separuh akhirnya dengan beberapa pengulangan adegan penyiksaan, namun di endingnya, terbuka jelas apa yang menjadi tujuan penyiksaan ini sendiri. Secara grafis, film ini mengecewakan bagi saya karena pada beberapa adegan kostum atau make up nya terlihat palsu. Film ini bukan tipikal film horor yang saya sukai secara pribadi, melihat film ini menjadi bagian dari percobaan saya untuk melihat sesuatu yang “lain”, dan ternyata film tipe ini bukan untuk saya. Namun, saya tetap akan mencoba lagi dengan “Irreversible” dan juga “A Serbian Film” yang beberapa review bilang levelnya di atas Martyrs.



Jadi cukup sekian review film Martyrs dari saya, terima kasih telah membaca.

4 comments:

  1. a serbian film, tragic ending, cm masih ada lucu2nya, ga kayak martyrs tragic dr awal smpe akhir, serius bgt

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cari lucu ya komedy bre. Jgan harap genre beginian ada unsur komedy

      Delete