Martyrs
Tahun : 2008
Sutradara : Pascal Laugier
Produser : Richard Grandpierre, Simon
Trottier
Pemeran : Morjana Alaoui, Mylène Jampanoï
Genre : Horror
Film
Martyrs adalah firm horor yang tidak seperti umumnya film horor yang biasa saya
lihat, film ini bukan bertema hantu (meskipun di awal ada beberapa
penampakan-penampakan yang saya kira hantu) namun lebih menonjolkan kesadisan
dan penyiksaan fisik serta efeknya secara psikologis. Film ini diawali dengan
menceritakan tentang anak perempuan bernama Lucie Jurin (Jessie Pham/ Mylène
Jampanoï) yang berhasil kabur setelah mengalami penyekapan dan penyiksaan dalam
waktu yang lama. Lucie kemudian dirawat di sebuah panti asuhan dengan tetap
diobservasi oleh dokter yang ingin mengetahui dan memahami apa yang telah
dialami oleh Lucie serta siapa yang telah melakukannya, namun mereka tidak
mendapatkan apapun dari Lucie. Di panti asuhan ini Lucie bertemu dan menjadi
akrab dengan seorang anak panti asuhan lainnya bernama Anna Assaoui (Erika
Scott/ Morjana Alaoui). Di panti asuhan ini diceritakan bahwa beberapa kalo
Lucie mengalami gangguan berupa penampakan seorang wanita (terakhir saya baru
tahu kalo itu wanita) yang sangat menakutkan yang menghantuinya dan karenanya
Lucie mengalami beberapa luka fisik.
Lima
belas tahun kemudian di hari minggu, disebuah rumah, hidup sebuah keluarga ayah
ibu dengan dua anak remajanya. Tiba-tiba seorang remaja wanita datang dan
membunuh semua anggota keluarga itu dengan sadis, dia adalah Lucie. Lucie
beranggapan keluarga itu adalah orang-orang yang melakukan penyiksaan terhadap
dia di masa lalunya, dan juga dia melakukan itu demi terlepas dari penampakan
wanita yang menghantuinya. Dalam keraguannya tentang benar tidaknya apa yang
telah dilakukannya, Lucie menghubungi Anna untuk datang ke rumah itu dan
membantunya membereskan semuanya. Anna datang dengan dihinggapi keraguan
tentang apa yang telah Lucie lakukan, melihat sebuah keluarga yang telah
menjadi korban Lucie, Anna semakin ragu apa orang-orang ini benar-benar yang
telah menyiksa Lucie di masa lalunya. Ketika dalam proses membereskan
“kekacauan” inilah terjadi beberapa kejadian penting yang akhirnya membuka
tabir apa yang terjadi pada masa lalu Lucie. Ingin tahu lebih jelasnya… tonton
sendiri filmnya deh.
Film
ini bukanlah film horor yang bisa anda tonton bersama keluarga, banyak adegan
sadis serta kekerasan fisik di dalamnya, dan juga darah di mana-mana. Jangan
juga berharap sebuah ending yang final dan klimaks ketika melihat film ini,
karena anda akan dihadapkan sebuah misteri baru di akhir cerita, yang menurut
saya akan menjadi lingkaran setan dalam film itu sendiri. Menonton film ini
saya dibuat penasaran di separuh awal, namun kemudian dibuat bosan di separuh
akhirnya dengan beberapa pengulangan adegan penyiksaan, namun di endingnya,
terbuka jelas apa yang menjadi tujuan penyiksaan ini sendiri. Secara grafis,
film ini mengecewakan bagi saya karena pada beberapa adegan kostum atau make up
nya terlihat palsu. Film ini bukan tipikal film horor yang saya sukai secara
pribadi, melihat film ini menjadi bagian dari percobaan saya untuk melihat
sesuatu yang “lain”, dan ternyata film tipe ini bukan untuk saya. Namun, saya
tetap akan mencoba lagi dengan “Irreversible” dan juga “A Serbian Film” yang
beberapa review bilang levelnya di atas Martyrs.
Jadi
cukup sekian review film Martyrs dari saya, terima kasih telah membaca.
a serbian film, tragic ending, cm masih ada lucu2nya, ga kayak martyrs tragic dr awal smpe akhir, serius bgt
ReplyDeleteCari lucu ya komedy bre. Jgan harap genre beginian ada unsur komedy
DeleteMasih bagusan Coco haha
ReplyDeleteKeren
ReplyDelete