The Iceman
Tahun : 2013
Sutradara : Ariel Vromen
Produser : Ariel Vromen, Ehud Bleiberg, Juan
A. Mas,
Pemeran : Michael Shannon, Winona Ryder,
Chris Evans, Ray Liotta, James Franco, David Schwimmer
Genre : Biografi, Thriller
Membaca
judulnya anda mungkin mengira akan mendapati sebuah film tentang superhero
semacam Superman dan kawan-kawannya. Namun sebaliknya, bukannya mendapati kisah
pahlawan, dalam film ini anda akan disuguhi dengan kisah hidup seorang penjahat
berdarah dingin (menurut saya karena inilah maka judulnya Iceman) bernama
Richard Kuklinski (Michael Shannon).
Film
diawali dengan mengisahkan kencan pertama Richard dengan Deborah (Winona Ryder)
yang di kemudian hari menjadi istrinya. Di kencan pertama itu Richard berbohong
kepada Deborah mengenai pekerjaanya dimana dia mengaku bekerja sebagai dubber
film kartun (sebenarnya tidak bisa dibilang berbohong juga sih). Pekerjaaan
Richard sesungguhnya adalah seorang dubber film porno (disebut juga film kartun
di masa tahun 1960an – tuh kan ga bohong), dimana dia bekerja bersama temannya
Dino Lapron.
Karena
sebuah kesalahan dalam produksi, membuat Richard harus berurusan dengan seorang
bos Mafia bernama Roy DeMeo (Ray Liotta), dan melihat potensi seorang Richard
ketika dihadapkan dengan todongan pistol, Roy tertarik untuk merekrut Richard
menjadi pembunuh bayaran pribadinya. Disitulah hubungan antara Richard dan Ray
dimulai, dimana dikemudian hari Ray menguji kelayakan Richard untuk menjadi
anak buahnya dengan memintanya membunuh seorang gelandangan di pinggir jalan. Pada
dasarnya Richard memanglah seorang pembunuh berdarah dingin, hal ini
ditunjukkan di awal film ketika seorang temannya menghina Deborah (yang ketika
itu masih calon istrinya), maka saat temannya itu pulang, dengan tenang Richard
menyayat lehernya. Karakter Richard yang terganggu secara mental dan dipenuhi
kekerasan dipengaruhi pengalaman masa kecilnya dimana dia menjadi korban
kekerasan dan kebrutalan ayahnya sendiri.
Banyak
pembunuhan dilakukan oleh Richard atas perintah Ray, hingga suatu ketika karena
sebuah insiden dia bertemu dengan Robert Pronge (Chris Evan) yang juga seorang
pembunuh bayaran freelance. Merekapun berteman dan menjadi sebuah tim pembunuh
bayaran profesional.
Sejujurnya,
saya merasa garing secara emosional melihat film ini, karena karakter-karakter
dalam film ini tidak mengundang simpati maupun rasa benci bagi saya pribadi,
meskipun ada satu adegan dimana Richard memilih untuk bersikap manusiawi dalam
salah satu tugas membunuhnya. Namun, ada beberapa pelajaran penting yang saya
dapat ambil, salah satunya yaitu penyebab seorang Richard menjadi pembunuh
bayaran bukanlah murni karena uang dan karakter dirinya semata, namun juga
tuntutan ekonomi seorang istri yang ingin hidup mewah dan tidak mau tahu
darimana kemewahan itu berasal. Untuk sekedar hiburan ringan film ini bagus
untuk ditonton, plotnya sederhana dan mudah dipahami, bahkan menurut saya,
konflik antar group mafia didalamnya mestinya bisa lebih digali sehingga cerita
lebih menarik. Ingin tahu lengkapnya…tonton sendiri filmnya deh.
Jadi
cukup sekian ulasan film The Iceman dari saya, terima kasih telah membaca.
No comments:
Post a Comment