Monday, 3 August 2015

Ulasan Film : Her 2013



Her


Tahun : 2013
Sutradara : Spike Jonze
Produser : Megan Ellison, Spike Jonze, Vincent Landay
Pemeran : Joaquin Phoenix, Amy Adams, Rooney Mara, Olivia Wilde, Scarlett Johansson
Genre : Drama Romantis


Film Her adalah sebuah film yang mengambil latar Kota Los Angeles di masa depan (tak dijelaskan nih tahun berapanya), dimana seorang Theodore Twombly (Joaquin Phoenix) hidup menyendiri di apartemennya. Theodore bekerja sebagai penulis surat di sebuah perusahaan yang menawarkan jasa penulisan surat pribadi bagi mereka yang tidak ingin/mampu menulis surat pribadinya (surat cinta, ucapan ulang tahun dsb). Theodore adalah seorang yang introvert dan menderita depresi karena kegagalan rumah tangganya bersama Catherine (Rooney Mara). Kehidupan Theodore tidak lebih hanyalah sebuah rutinitas antara apartemennya dengan kantor tempatnya bekerja.


Kehidupan Theodore berubah ketika di suatu sore saat dalam perjalanan pulang melihat kerumunan orang yang tertarik untuk melihat iklan sebuah sistem operasi (Operating System) asisten pribadi dengan suara dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Theodore pun membelinya kemudian mencobanya di rumah, dan dia terkejut dengan betapa cepat OS yang kemudian menyebut dirinya Samantha (Scarlett Johansson) itu belajar tentang banyak hal. Dalam kesendiriannya Theodore merasa dia menemukan teman untuk diskusi dan membicarakan banyak hal dari yang umum hingga yang pribadi.


Sejak memiliki Samantha, Theodore mulai berubah dan menjadi terbuka. Bahkan atas saran Samantha, Theodore bersedia mencoba kencan buta (blind date) yang diatur oleh sahabatnya (pacar semasa kuliah) Amy (Amy Adams). Theodore pun bertemu dengan Amelia (Olivia Wilde) dalam kencan butanya, dan akhirnya keduanya menemukan adanya perbedaan mendasar mengenai komitmen hubungan yang coba dibangun. Kencan pun gagal.


Interaksi antara Theodore dengan Samantha terus berjalan, hingga pada akhirnya Theodore merasa kalau dia mencintai Samantha. Samantha telah merubah hidupnya, dan Samantha pun merasakan perasaan yang sama (keren nih, AI punya perasaan). Disinilah konflik dan emosi dalam film ini mulai muncul, tentu saja banyak hal yang menjadi masalah dalam hubungan antara Theodore dengan Samantha yang merupakan OS. Mulai dari ketiadaan fisik, pandangan masyarakat,dan kemampuan OS untuk belajar banyak hal dalam waktu yang sangat cepat.


Menurut saya pribadi,  untuk ukuran film drama romance, bahkan tanpa visualisasi pemain utama wanita, suara seorang Scarlett Johansson cukup representatif dan membuat film ini mampu mengundang emosi untuk ikut larut dalam ceritanya. Jangan terburu-buru ketika melihat film ini, nikmati saja alurnya, karena di dalamnya banyak flash back yang menceritakan saling melengkapi jalannya cerita. Ditambah lagi nikmati juga alunan soundtrack yang menandai setiap adegan penting didalamnya. Sebuah film dengan tema yang unik menurut saya, dan membuat saya ingin melihat film Spike Jonze yang lain atau film dengan tema yang senada.


Jadi cukup sekian review film Her dari saya, terima kasih telah membaca.


One of very worth a watch movies


No comments:

Post a Comment